KATA SENIOR TENTANG JIWA KSATRIA PRABOWO SUBIANTO
Info Faktual. Mayjen TNI (Purn) Sudrajat merupakan senior Prabowo Subianto saat di
Taruna AKABRI. Dalam wawancara yang dilakukan DIGDAYA TV, Mayjen
Sudrajat menceritakan sisi lain yang jarang diekspos tentang jiwa
ksatria yang dimiliki oleh seorang Prabowo.
“Prabowo mendirikan Partai Gerindra tidak serta merta menjadikan Gerindra sebagai kendaraan politik, tetapi juga sebagai ‘talent scouting’. Salah satu fungsi partai adalah memilih calon terbaik untuk dijadikan pemimpin,” ucap Sudrajat.
“Saya ingat saat Pak Prabowo memilih Anies Baswedan sebagai calon gubernur yang diusung oleh Gerindra. Padahal sebelumnya Anies adalah juru bicara di lawan politik beliau. Beliau memilih orang yang dianggap mampu untuk memimpin dengan baik walaupun dulunya berseberangan. Begitu besar hatinya, betul-betul ingin berbuat yang terbaik bangsa ini,” lanjut Sudrajat.
“Juga saya melihat saat beliau berkampanye mempromosikan Jokowi-Ahok untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur di Jakarta. Kemudian Ridwan Kamil saat dipromosikan menjadi walikota di Bandung. Di tengah jalan orang-orang yang beliau promosikan itu berpindah dan tidak lagi sejalan dengan beliau tapi beliau berbesar hati saja.”
“Saya pernah mengingatkan beliau, orang yang bapak promosikan menjadi gubernur DKI tahun 2012, pada tahun 2014 akan menjadi penantang bapak di pilpres. Beliau terdiam sejenak dan kemudian mengatakan, gapapa Pak Drajat, itu sangat manusiawi,” ucap Sudrajat mencontohkan.
“Dalam perjuangan besar untuk Merah Putih dan Bangsamu, tidak boleh ada ruang untuk perasaan pribadi”. Demikian kalimat yang diungkap Prabowo untuk mewakili kebesaran hatinya.
Begitu besar hati Prabowo Subianto yang menunjukkan jiwa ksatria dan kenegarawanan. Apakah rekan pembaca sependapat?
“Prabowo mendirikan Partai Gerindra tidak serta merta menjadikan Gerindra sebagai kendaraan politik, tetapi juga sebagai ‘talent scouting’. Salah satu fungsi partai adalah memilih calon terbaik untuk dijadikan pemimpin,” ucap Sudrajat.
“Saya ingat saat Pak Prabowo memilih Anies Baswedan sebagai calon gubernur yang diusung oleh Gerindra. Padahal sebelumnya Anies adalah juru bicara di lawan politik beliau. Beliau memilih orang yang dianggap mampu untuk memimpin dengan baik walaupun dulunya berseberangan. Begitu besar hatinya, betul-betul ingin berbuat yang terbaik bangsa ini,” lanjut Sudrajat.
“Juga saya melihat saat beliau berkampanye mempromosikan Jokowi-Ahok untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur di Jakarta. Kemudian Ridwan Kamil saat dipromosikan menjadi walikota di Bandung. Di tengah jalan orang-orang yang beliau promosikan itu berpindah dan tidak lagi sejalan dengan beliau tapi beliau berbesar hati saja.”
“Saya pernah mengingatkan beliau, orang yang bapak promosikan menjadi gubernur DKI tahun 2012, pada tahun 2014 akan menjadi penantang bapak di pilpres. Beliau terdiam sejenak dan kemudian mengatakan, gapapa Pak Drajat, itu sangat manusiawi,” ucap Sudrajat mencontohkan.
“Dalam perjuangan besar untuk Merah Putih dan Bangsamu, tidak boleh ada ruang untuk perasaan pribadi”. Demikian kalimat yang diungkap Prabowo untuk mewakili kebesaran hatinya.
Begitu besar hati Prabowo Subianto yang menunjukkan jiwa ksatria dan kenegarawanan. Apakah rekan pembaca sependapat?
Komentar
Posting Komentar